Maras Taun Warisan Budaya Nenek Moyang

Artikel dan Berita Tentang Belitung
Add to bookmarkAdded
Belitung Article #119
 
   24/04/2015
Location: Belitung VIEW 4313 LIKE 987
WARISAN budaya Maras Taun melengkapi keanekaragaman adat istiadat Belitung sebagai destinasi wisata. Kegiatan rutin yang dilaksanakan masyarakat setiap tahun ini merupakan kegiatan adat untuk menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen.

Biasanya Maras Taun digelar oleh masyarakat kampung dengan ritual adat yang dipimping dukun kampong setempat. Selain sebagai rasa syukur, dalam Maras Taun juga digelar ritual tolak balak untuk membersihkan kampung dari hal-hal jahat yang mengganggu masyarakat.

Berbagai keperluan juga ritual adat juga disiapkan dalam setiap Maras Taun, diantaranya kesalan, garu/dupa, tepung tawar sebagai tanda kegiatan maras taun serta air. Setelah ritual yang dipimpin dukun kampong, dilakukan pembersihan kampung menggunakan kesalan (daun neruse dan air).

Dalam setiap gelaran budaya nenek moyang ini juga tak meninggalkan lepat sebagai sajian. Selain itu juga adanya pertunjukkan kesenian khas melayu Belitong serta ajang menampilkan produk unggulan daerah semacam pasar mini yang diadakan masyarakat.

Daerah yang secara rutin menggelar Maras Taun dengan skala cukup besar adalah Kecamatan Selat Nasik. Dalam pekan ketiga bulan April 2015 ini masyarakat menggelar Maras Taun selama tujuh hari. Acara puncak akan digelar Minggu (26/4).

Selama sepekan ini, berbagai kegiatan digelar. Dari hiburan rakyat, perlombaan serta kesenian daerah untuk memeriahkan event tahunan ini. Kegiatan ini juga sebagai upaya memperkenalkan pariwisata Selat Nasik sebagai bagian dari pendukung pariwisata di Belitung.

Event tersebut juga patut untuk disaksikan para wisatawan dari dekat untuk mengenal keunikan budaya asli Belitung. Berbagai daerah di Belitung biasa menggelar kegiatan budaya ini pada April atau musim panen setiap tahunnya. (*)

Tags: #ecns2007, #estudisprecolombins, #grupoalvorada


Komentar