Mengenal 3 Senjata Tradisional Masyarakat Belitung Tempo Dulu

Artikel dan Berita Tentang Belitung
Add to bookmarkAdded
Belitung Article #220
 
 Asep Irwan Gunawan  8/04/2020
Location: Belitung VIEW 15209 LIKE 6

Seperti daerah lainnya, Belitung tentunya juga memiliki kekhasan pada hal-hal tertentu. Kekhasan dari Belitung sendiri tidak hanya bisa dilihat dari keadaan alamnya dengan pantai yang indah atau kandungan buminya yang kaya akan timah. Tapi pada senjata tradisionalnya, kita juga bisa mendapati sebuah keunikan dan karakteristik tersendiri. Karena merupakan senjata tradisional, maka dari senjata-senjata tersebut kita juga akan menjumpai sebuah kisah dan riwayat yang panjang di masa lalu. Lalu senjata tradisional apa saja yang bisa didapati pada masyarakat Belitung tersebut? Berikut ulasannya.

1. Parang Badau

foto #0 http://www.belitungisland.com
http://www.belitungisland.com

Dinamakan Parang Badau karena senjata ini memang punya riwayat panjang dari Kerajaan Badau yang berdiri pada abad ke-13. Ketika Kerajaan Badau ini dipimpin oleh raja dengan gelar Ronggo Udo, ada seorang empu pandai besi yang datang dari Kerajaan Majapahit untuk mengajarkan masyarakat Badau membuat senjata. Dari sinilah kemudian muncul Parang Badau yang dibuat masyarakat setempat yang sudah ahli mengolah besi menjadi senjata. Tidak hanya itu, dari semakin banyaknya orang-orang Badau yang pandai membuat senjata, akhirnya memunculkan beberapa sentra pengrajin parang.

Senjata yang bentuknya tidak terlalu panjang dan melebar dibagian ujung ini biasanya digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan berladang dan membuka kawasan pemukiman. Tapi ketika ada pertempuran seperti pada masa kerajaan, Parang Badau ini akan dibawa dan digunakan untuk berperang serta mempertahankan diri dari serangan musuh. Parang Badau ini memiliki kemampuan menebas yang sangat bertenaga. Hal ini dikarenakan adanya berat bilah tertumpu dibagian ujung sehingga mampu menghasilkan terbasan yang maksimal walau dengan tenaga yang sedikit. Dari kemampuan inilah maka Parang Badau pun banyak yang menggunakannya untuk “chopping”.

foto #1 http://www.belitungisland.com
http://www.belitungisland.com

2. Siwar

Pada zaman dulu ketika masih banyak kerajaan berdiri, banyak pendekar yang menggunakan senjata ini ketika berada dalam situasi terdesak. Berlanjut pada masa kemerdekaan, Siwar juga digunakan oleh para pahlawan untuk melawan Belanda. Senjata tradisional yang mirip dengan golok panjang ini ada dua jenis yakni Siwar panjang dan Siwar pendek. Untuk Siwar panjang karena ukurannya yang panjang seperti mandau dari Kalimantan Timur. Siwar panjang yang bobot dan ketebalannya dirancang secara khusus ini umumnya dipakai untuk pertempuran cepat jarak dekat. Dengan dua mata sisi yang sama-sama tajam, Siwar panjang ini seringkali digunakan ketika pertempuran melawan penjajah pada masa dulu. Sementara itu untuk Siwar pendek memiliki ujung yang runcing serta ukuran panjangnya seperti keris. Dengan bagian tengahnya yang punya lengkungan, maka Siwar pendek ini akan mampu merobek atau menyayat lawan. Karena ukurannya yang pendek maka senjata ini dikhususkan untuk menusuk lawan dalam pertempuran jarak dekat.

foto #2

3. Kedik

Terakhir, senjata tradisional masyarakat Belitung adalah Kedik. Kedik sendiri merupakan senjata yang banyak digunakan untuk kegiatan pertanian. Seperti layaknya cangkul, Kedik juga biasanya dipakai para petani untuk bersihkan rumput atau tanaman liar di perkebunan atau di halaman rumah. Bedanya dengan cangkul adalah Kedik ini bentuknya kecil serta bentuknya yang bengkok ke kiri. Karena bentuknya yang kecil dan ringan, maka Kedik ini biasanya dibawa dan dipakai oleh para petani wanita untuk membersihkan rumput kecil dengan akar yang dangkal. Kedik ini memang terbilang ringan karena memiliki berat tidak lebih dari 2 kg. Sementara untuk ukurannya Kedik ini memiliki panjang sekitar 38cm hingga 50 cm.

Untuk menggunakan alat ini seseorang diharuskan berjongkok dan bergerak mudur atau menyimpang ketika membersihkan rumput. Ketika membersihkan rumput maka Kedik harus diletakkan pada tanah yang ditumbuhi rumput untuk kemudian ditarik ke belakang hingga rumput tercabut. Senjata tradisional yang bentuknya mirip seperti parang atau golok ini mempunyai bilah yang bengkok atau melengkung. Dari sinilah kemudian ada beberapa daerah di Bangka-Belitung yang menamakan senjata ini dengan sebutan Parang Bingkok yang artinya parang bengkok. Untuk proses pembuatan Kedik ini terbilang tidak sulit karena bahan bakunya sama dengan parang berupa besi yang mudah ditemukan. Dari mudahnya proses pembuatan dan tingginya permintaan pada Kedik, maka senjata tradisional ini pun banyak dijual di toko-toko pertanian atau toko perkakas di Bangka-Belitung.

Tags: #ecns2007, #estudisprecolombins, #grupoalvorada


Komentar